Saturday, September 4, 2010

bapak pasti sembuh!

bapak mertuaku mendapat vonis kanker paru-paru.

stadium 4.

ingin rasanya tidak percaya. ingin rasanya membantah dokter yang bergelar profesor itu. bapak tidak merokok. tidak pernah bekerja di ruang berdebu. tidak pernah makan sembarangan. jadi apa yang membuat ada sel kanker di paru-paru bapak? stasium 4 pula. kenapa tiba-tiba? selama ini bapak terlihat fit dan kuat. kemana stadium 1, 2 dan, 3?

kenapa? kenapa? kenapa?

kami sangat awam dengan kanker. aku beberapa kali berkunjung ke rumah singgah untuk anak-anak penderita kanker yang akan menjalani terapi di rscm. pada awalanya, aku sangat terpukul. tubuh mereka sangat rapuh menanggung dampak kemoterapi. mereka jadi botak, gosong, bibirnya kering, rentan penyakit. mereka juga terpaksa meninggalkan bangku sekolah. tapi Tuhan tidak mengambil keceriaan dari dunia mereka. Tuhan juga memberikan mereka orangtua yang kuat dan tabah. tapi, kenapa Tuhan membiarkan anak-anak mendapatkan penyakit itu. aku pikir, kalau orang dewasa pasti akan lebih kuat.

ternyata tidak. seperti menghadapi sebuah misteri. rasa gentar, khawatir, dan cemas itu ada. menggelayut tersembunyi dalam senyum dan kata-kata penguatan yang senantiasa kami berikan pada bapak.

bapak sudah mendapatkan sakramen perminyakan. sakramen yang biasanya diberikan untuk orang yang sakit keras atau sedang dalam menghadapi maut. romo yang melayani sakramen itu mengatakan Tuhan punya rencana besar dan baik dalam hidup kita, karena dia yang memiliki hidup kita. Dia yang memberikan hidup dan Dia pula yang mengambilnya. jadi, tugas kita sebagai manusia adalah melakukan yang usaha yang terbaik sampai waktu Tuhan itu datang. usaha. usaha. dan usaha. bapak mertuaku sendiri mengatakan dia siap dengan segala kemungkinan. aku tahu dia sangat terpukul, tapi menyesali keadaan toh tidak akan mengubah apapun.

hari ini, bapak terlihat sangat ceria. dia memamerkan selang oksigennya pada rara. juga selang yang dimasukkan ke paru-parunya untuk mengeluarkan cairan terproduksi secara berlebihan. rara juga sempat berdiri di atas kursi memamerkan seragam SD-nya yang belum pernah dilihat bapak.

senin besok, bapak akan menjalani kemo-nya yang pertama.

bapak harus sembuh! bapak pasti sembuh!

No comments:

Post a Comment