Monday, September 6, 2010

Dunia Perempuan 1 - lebih banyak yang tidak penting

aku sedang duduk menunggu rara sekolah. kegiatan yang sejatinya tidak bisa aku nikmati. tapi aku bisa membunuh rasa jenuhku dengan surat kabar atau buku di tangan. kebanyakan ibu yang menunggui anaknya sekolah menghabiskan waktu mereka dengan ngobrol. selalu saja ada tema. sekelompok ibu terbahak-bahak bersama. lalu tawa itu habis. dalam hitungan ketiga, pasti ada saja yang melontarkan tema baru.

ada lagi yang pergi ke pasar, lalu membawa belanjaan berupa sayur mayur itu ke sekolah. acara menunggu pun dimulai. sambil menyiangi sayur mereka ya mengobrol. tema sekolah, guru, pe er, kepala sekolah merupakan tema-tema favorit. kadang-kadang obrolannya penting, tapi lebih banyak tidak pentingnya. persoalan pritilan karet. misalnya, beberapa ibu mengeluh cara pembayaran uang sekolah dengan ditransfer. cukup merepotkan, karena orangtua tetap saja harus menunjukkan bukti transfer ke sekolah. kerja dua kali, kata mereka sambil melengos.

oalah, bu...kalau dipikir, memang merepotkan. tapi coba dipikir-pikir (mikirnya lebih dari sekali lho ya, bu)...pembayaran uang sekolah dengan mentransfer lebih banyak keuntungannya. pertama, kita tidak perlu menitipkan uang kepada anak. sehingga anak tidak mungkin menggunakan uang sekolah untuk jajan. anak tidak akan kena palak. atau uang itu diambil temannya. anak cukup membawa bukti tranfer. kedua, sekolah tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak untuk disetor ke bank. jadi, tidak ada kemungkinan petugas sekolah dirampok ketika akan menyetor uang ke bank.

aku jelaskan begitu, ibu-ibu itu tetap saja melengos. selama urusan itu merepotkan, ibu-ibu biasanya menganggap cara itu tidak baik dan menjadi bahan keluhan baru.

1 comment: